Hello and welcome to beautiful My Life as a Binusian.

Bab V Penutup

Bab V

Penutup

 

A. Kesimpulan 

Dari hasil kegiatan ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

 

  1. Keberagaman di Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang harus disatukan, dijaga kententramannya, dan dilestarikan hal-hal baiknya.

 

  1. Dari hasil wawancara terhadap 3 tokoh agama dari Buddha, Hindu, Kristen, semua berpendapat bahwa keberagaman merupakan suatu kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Selain itu keberagaman juga menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk membuka pemikiran bangsanya akan perbedaan dan mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.

 

  1. Setiap agama mengajarkan toleransi. Pada agama Kristen ada banyak perumpamaan yang tertulis di Alkitab. Perumpamaan orang Samaria yang menolong sesamanya yang tidak seagama (Lukas 10 : 25-37) yang merupakan wujud toleransi. Pada agama Buddha tidak disebutkan secara tersurat dalam tripitaka tentang toleransi, namun secara tersirat mengajarkan kasih kepada sesama yang merupakan bagian dari toleransi. Pada agama Hindu ada slogan “Tat Twam Asi” yang artinya aku adalah kamu dan kamu adalah aku yang berarti kesetaraan dan mengasingkan perbedaan.

 

  1. Sebagai jiwa muda diharapkan bisa menjadi lebih terbuka terhadap keberagaman, mengisi diri dengan hal-hal yang positif, dan menyiapkan waktu untuk selalu bersyukur kepada Tuhan.

 

B. Saran

 

Keterbatasan waktu pada kegiatan dan minimnya peluang yang sulit dicari dalam mencari tokoh agama menjadi kendala untuk mewawancarai 3 tokoh agama lainnya. Jika berhasil mewawancari seluruh tokoh agama, maka hasil dari masalah pada projek ini akan menjadi lebih konkrit karena mendapatkan seluruh pandangan dari agama yang ada di Indonesia.

 

C. Refleksi

 

  • Alvent Dwinata :

 

Berdasarkan kegiatan wawancara yang telah kami lakukan saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga karena bisa berbincang secara langsung dengan tokoh-tokoh agama, selain itu saya juga mendapatkan pelajaran mengenai kehidupan bertoleransi antar umat beragama menurut beberapa tokoh agama yaitu Hindu,Buddha dan Kristen. Intinya dalam setiap setiap agama mengajarkan untuk tidak membeda bedakan agama. jika ada yang membeda bedakan maka itu bukan kesalahan agama melainkan subjek yang menjalankannya karena sekali lagi agama mengajarkan untuk bertoleransi antar umat. Hal lain yang saya dapatkan adalah “Agama bukanlah sumber konflik”, subjek tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan agamalah yang memicu konflik yang terjadi.

 

  • Andri Yanto :

 

Setelah menjalankan kegiatan CB Agama ini saya semakin sadar bahwa kita tidak boleh berpikiran yang sempit dan tertutup. Sebab, pikiran tersebut adalah pikiran yang membuat Indonesia ini semakin terpecah belah, padahal jika kita bersatu kita bisa menjadi sangat kuat. Saya juga jadi belajar bahwa kita harus melihat perbedaan itu sebagai sebuah keindahan atau kelebihan yang kita miliki, dan kita harus menghargai dan memaklumi keberagaman yang ada di Indonesia dan tetap menjaga keterbukaan demi menjaga kerukunan dan persatuan.

 

  • Daniel :

 

Yang saya dapat dari kegiatan wawancara ini adalah bahwa kita setiap manusia mungkin memiliki agama yang berbeda-beda, namun bukan berarti beda agama sama dengan beda pemikiran yang akhir nya menimbulkan perpecahan. Tentu tidak. Mungkin pendapat kita bisa berbeda, tapi kita tidak boleh menghakimi orang yang berbeda pendapat tersebut, melainkan kita harus mengimplementasikan apa yang telah diajarkan oleh agama kita masing-masing. Waktu kami melaksanakan wawancara, salah satu tokoh yang kita wawancarai mengatakan  demikian “Yang salah itu bukan agama nya, melainkan orang nya”. Saya setuju dengan perkataan tokoh ini karena dari ketiga tokoh yang kita wawancarai, mereka menyebutkan bahwa agama mereka masing-masing mengajarkan tentang kasih dan bukan mengajarkan hal-hal yang tidak benar. Mungkin seringkali kita dengar bahwa beberapa orang mengatakan bahwa agama ini memperbolehkan untuk melakukan ini. Namun, nyata nya arti nya berbeda dan akhir nya timbul pertikaian. Oleh karena itu, yang saya dapatkan adalah milikilah kerendahan hati dan saling mentoleransi antara umat beragama karena tidak ada manusia yang sempurna.

  • Ivan :

 

Dari kegiatan wawancara ini, saya pribadi mendapatkan banyak pelajaran baru dan membuka pandangan baru tentang keberagaman di Indonesia. Berdasarkan 3 tokoh agama dari agama yang berbeda (Kristen, Buddha, Hindu), semuanya mengajarkan tentang kasih dan menghargai sesama. Agama sendiri berperan sebagai pedoman akan hal baik yang seharusnya kita lakukan, yang berarti agama merupakan hal yang penting bagi perkembangan kepribadian dan jati diri seseorang. Tetapi bukan berarti orang yang tidak beragama akan berperilaku buruk, karena yang berperan penting dalam pembetukan jati diri dan kepribadian adalah diri sendiri, agama hanya menjadi mentor yang mengajarkan apa yang baik dan buruk untuk dilakukan. Selayaknya manusia biasa, kita membutuhkan agama, namun jangan sampai kita gelap mata dan menjadi fanatik menganggap agama sendiri yang paling benar. “Bhinneka Tunggal Ika” harapnya tidak hanya menjadi cita-cita dan retorika belaka namun bisa menjadi jati diri dan ciri khas bangsa Indonesia.

 

  • Jacky :

 

Melakukan kegiatan wawancara dengan tokoh agama adalah suatu kehormatan dan pengalaman yang berharga. Dengan topik yang berkaitan dengan Keberagaman Agama, dapat membuka wawasan tentang bagaimana kita sebagai mahasiswa dapat melihat agama lain dari sudut pandang yang berbeda, mendengar langsung penjelasan dari tokoh agama dapat memperjelas semua kesalahpahaman yang menjadi tunas permasalahan konflik agama di negara ini. Setelah melakukan wawancara tersebut, didapat bahwa agama mempunyai peranan yang penting bagi umatnya dalam masyarakat, membawa perilaku positif dan membawa moralitas bangsa ke arah yang lebih baik. Batasan dari keberagaman agama adalah hal penting yang perlu dicatat demi terjadinya kerukunan antar beragama.

 

  • Johan Prabowo :

 

Menurut saya, toleransi antar agama adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan banyak permasalahan yang berhubungan dengan agama, khususnya di Indonesia. Dialog antar agama adalah salah satu cara untuk meningkatkan rasa toleransi ini, dan wawancara yang telah kami lakukan merupakan salah satu contoh dialog agama. Kegiatan ini memberikan saya banyak wawasan dan perspektif baru perihal keberagaman agama di Indonesia. Para tokoh agama yang kami wawancara menghimbau kepada kami untuk menjaga etika dan moralitas kami, dan salah satu poin yang ditekankan adalah kebijakan dalam pemakaian media sosial. Kesimpulan yang saya dapatkan dari wawancara yang kami lakukan adalah perbedaan agama bukanlah berperan sebagai sumber masalah, melainkan kekayaan budaya dan wawasan bagi seluruh umat beragama. Wawancara ini menjadi bukti nyata apabila rasa toleransi antar agama di Indonesia tidak pernah hilang. Justru, para tokoh agama yang kami wawancara berharap banyak kepada kami sebagai mahasiswa – masa depan bangsa, untuk menjaga kerukunan dan rasa toleransi antar umat beragama di Indonesia.

 

  • Klemens Litano :

 

Kegiatan wawancara yang saya lakukan dengan kelompok saya sangat memuaskan dan membuat hati saya sejuk. Terlepas dari masalah yang saat ini banyak timbul yang didukung dengan agama. Tokoh – tokoh yang dewasa serta bijaksana tidak pernah menyimpan dendam atau ketidaksukaan terhadap perbedaan agama di negara Indonesia ini. Mereka berpendapat bahwa perbedaan ini muncul karena sejarah Indonesia yang Panjang dan mereka melihat perbedaan ini sebagai suatu keindahan. Sejak wawancara yang kami lakukan saya menjadi sadar bahwa agama yang kita anut harus kita ketahui makna – makna tersirat yang ada di kitab suci kita, sambal kita bertoleransi dan menghormati umat beragama lainnya. Kita hidup di Indonesia membutuhkan orang – orang di sekitar kita, kita tidak bisa hidup sendiri. Maka dari itu kami sebagai mahasiswa, generasi penerus bangsa akan terus menjaga keharmonisan antar umat beragama yang telah dipersatukan dengan kerja keras para pendiri Negara Indonesia ini.

 

  • Novi Steven :

 

Kegiatan wawancara tokoh agama ini sangat berarti bagi saya. Banyak pelajaran penting yang dapat saya petik selama wawancara. Tiap tokoh agama berhasil membangun saya untuk lebih toleran dalam keberagaman agama di Indonesia. Dimana akhirnya, pelajaran-pelajaran tersebut harus saya terapkan dan juga bagikan dalam kehidupan sehari-hari saya. Oleh karena itu, jika diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan seperti ini lagi, akan menjadi sebuah pengalaman berharga lagi nantinya untuk saya dan kelompok saya untuk belajar menjadi umat beragama yang lebih baik.

 

  • Willyanto :

 

Kegiatan ini telah memberikan saya banyak wawasan dan perspektif baru mengenai toleransi antar umat beragama. Melalui kegiatan ini, saya mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga dari para tokoh agama. Selain itu, hal lain yang saya dapatkan dari kegiatan ini adalah agama bukanlah sumber konflik agama, yang menjadi sumber konflik agama adalah ego atau kepentingan diri yang mengatasnamakan agama untuk memicu konflik.

 

Posted on 20 December '17 by , under Uncategorized.